Headlines News :
 photo 37d38ae0-5ad5-4410-8276-1b3ff30e6fda_zpsb7fbf1bb.jpg
Home » , » Al-Qur'an Menjawab Misteri dibalik Piramida Mesir

Al-Qur'an Menjawab Misteri dibalik Piramida Mesir

Written By resthi wul@nd@ri on Sabtu, 11 Agustus 2012 | 11.24

Sejak lama para ilmuwan bingung bagaimana cara sebuah piramida dibangun. Hal ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?

Dalam edisi tanggal 1 Desember 2006, Koran Amerika Times menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.

Para ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka tinggalkan.

Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.

Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam.

Piramida, dan lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.

Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.


Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan.

Dengan metode pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.

Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia di balik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida. Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.”

Selama ini, ilmuwan hanya mempunyai jawaban yang fiktif soal cara membangun piramida Firaun. Bagaimana mengangkat batu-batu besar yang jumlahnya mencapai 2,8 juta batu. Waktu itu, mereka menyatakan secara fiktif bahwa orang Mesir kuno memiliki kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar lima atau enam ribu kilogram!


Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua puluh tahun.


Sebuah penelitian yang luas tentang piramida Bosnia, "Piramida Matahari" dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu. (Gambar dari batu piramida).

Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!

Alquran Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban

Jika dipahami lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini dari beberapa ayat-ayat yang Allah firmankan. Antara lain:



وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ


“Dan berkata Fir'aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta." (Al-Qashash:38)

Ayat ini menunjukkan rahasia dari teknologi konstruksi yang digunakan untuk bangunan tinggi sebuah monumen seperti disebutkan “buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi”. Teknik ini didasarkan pada lumpur dan panas seperti dalam ayat: “Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat!”

Subhanallah! Ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban Rumania dan yang lainnya juga dibangun dari tanah liat! Dapat dikatakan: bahwa keajaiban Al Qur'an menunjukkan cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini yang tidak diketahui pada waktu turunnya Alquran hingga zaman modern saat ini.

Siapa yang memberitahukan kepada Nabi saw tentang berita ini?

Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan Amerika dan Perancis. Pertanyaannya adalah:
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramida, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida. Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.

Bagaimana Nabi saw sebelum 1400 tahun yang lalu memberitahukan bahwa Firaun enggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen ...
Ayat ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw tidaklah membawa apapun dari padanya tetapi Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa ... Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya pada zaman modern ini!!Subhanallah! Ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai akal.
Pembangunan salah satu keajaiban dunia ini masih menyimpan misteri, terutama bagaimana mengangkat dan menyusun batu serapi dan setinggi itu. Berbagai kesimpulan diluar nalar, mulai bantuan mahluk gaib, peradaban maju zaman dahulu hingga bantuan alien namun penelitian terus dilakukan, yang paling mengejutkan adalah cara pembangunan yang sederhana dan Al-Qur'an telah mempunyai jawabannya. Dalam Edisi 1 Desember 2006, koran New York Times menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Fir'aun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida. Menurut penelitian disebutkan bahwa batuan yang digunakan adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu asli. Para ilmuwan mengatakan bahwa Fir'aun mahir dalam ilmu kimia dan mengelola tanah liat menjadi batu. Dan tehnik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor yang mereka ditinggalkan. Prof. Gilles Hug dan Prof. Barsoum menegaskan bahwa piramida besar di Giza terbuat dari dua jenis batu, yaitu : batu alam dan batuan yang dibuat secara manual atau "batuan tanah liat". Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah "Journal of American Ceramic Society" menegaskan bahwa Fir'aun menggunakan tanah liat jenis "Slurry" untuk membangun monumen tinggi termasuk piramida. Kerana tidak mungkin bagi Fir'aun untuk mengangkat batu dengan berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya Fir'aun menggunakan batu alam. Piramida, dan lumpur yang telah diolah menurut ukuran dibakar untuk diletakan ditempat tertinggi. Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur yang kemudian dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk cairan tanah liat. Kemudian olahan tersebut dituangkan ke dalam tempat yang disediakan di dinding piramida. Prof. Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum dapat membedakan antara batu alam dan batu buatan. Dengan metode pembuatan batu besar cara ini sang Profesor membutuhkan waktu 10 hari hingga mirip dengan batu aslinya. Sebelumnya seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier telah bertahun-tahun mencari jawaban pembuatan batu besar pada puncak piramida. Ia pun berkata, "Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat". Selama ini, ilmuwan hanya mempunyai jawaban yang fiktif. Bagaimana mengangkat batu besar yang jumlahnya mencapai 2,8 juta batu. Waktu itu, mereka menyatakan secara fiktif bahwa orang mesir kuno memiliki kekuatan mengangkat jutaan batu yang beratnya sekitar 5.000 sampai 6.000 kilogram. Penemuan oleh Profesor Prancis, Joseph Davidovits mengenai batu piramida memakan waktu hingga 20 tahun. Sebuah penelitian luas tentang piramida Bosnia "Piramida Matahari" dan menjelaskan bahwa batu tersebut terbuat dari tanah liat. Ini menjelaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu. Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno "piramida matahari" mengalir di Bosnia dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas metode tertentu dalam tehnik pengecoran batu berasal dari tanah liat yang telah dikenal sejak ribuan tahun dalam peradaban yang berbeda baik Rumania ataupun Mesir. Inilah prasasti atau tugu yang menunjukkan nama Haman yang tersimpan di Museum Hof di Wina yang sekarang bernama Museum Kunsthistorisches. Tugu tsb juga menyebutkan profesi Haman sebagai kepala pekerja tambang batu. Nama “Haman” tidaklah diketahui hingga dipecahkannya huruf hiroglif Mesir di abad ke-19. Ketika hiroglif terpecahkan, diketahui bahwa Haman adalah seorang pembantu dekat Fir’aun, dan “pemimpin pekerja bangunan”. (Gambar diatas memperlihatkan para pekerja bangunan Mesir kuno). Hal teramat penting di sini adalah bahwa Haman disebut dalam Al Qur’an sebagai orang yang mengarahkan pendirian bangunan atas perintah Fir’aun. Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur’an!!! Secara menakjubkan, Al Qur’an menyampaikan kepada kita pengetahuan sejarah yang tak mungkin dimiliki atau diketahui di masa Nabi Muhammad SAW. Hiroglif tidak mampu dipecahkan hingga akhir tahun 1700-an sehingga pengetahuan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya di masa itu. Ketika nama “Haman” ditemukan dalam prasasti-prasasti kuno tersebut, ini menjadi bukti lagi bagi kebenaran mutlak Firman Allah!!! Penjelasan Dalam Al-Qur'an Dan berkata Fir'aun : 'Hai pembesar kaumku, Aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain Aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya Aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya Aku benar-benar yakin bahwa Dia termasuk orang-orang pendusta". (Al-Qashash : 38) Dan berkatalah Fir’aun: “Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian. (QS. Al-Mu’min [40]:36-37) Subhanallah, ada bukti yang menunjukkan bahwa patung-patung raksasa maupun tiang-tiang yang ditemukan pada peradaban Rumania dan lainnya dibangun dengan tanah liat. Dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an menunjukkan cara untuk membangun bangunan-bangunan dari tanah liat dan ini tidak diketahui oleh manusia. Siapa yang memberitahu Nabi Muhammad SAW tentang berita ini? Al-Qur'an adalah kitab pertama yang mengungkap rahasia pembangunan piramida. Sebelum ini para ilmuwan tidak yakin bahwa Fir'aun menggunakan tanah liat dan panas kecuali beberapa tahun ini setelah penelitian secara terus menerus. Bagaimana Nabi Muhammad SAW sebelum 1400 tahun lalu memberitahukan bahwa Fir'aun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen. Ayat ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak membawa apapun dari pada-NYA. Tetapi Allah SWT yang menciptakan Fir'aun dan menenggelamkannya serta Allah SWT pula yang menyelamatkan Nabi Musa AS. Kemudian Allah SWT memberitahukan kepada Nabi-NYA akan hakikat ilmiah ini. Ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya pada zaman modern ini. Subhanallah, ambilah pelajaran wahai orang-orang yang mempunyai akal pikiran.

Read more at: http://belajar-cracking.blogspot.com/2012/01/penjelasan-misteri-pembangunan-piramida.html
Copyright http://belajar-cracking.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

fb




 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. misterisemenit - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template