Magic Johnson, Pria yang 21 Tahun Bertahan Hidup dengan HIV

Saat menerima diagnosis HIV (Human immunodeficiency virus) positif, orang biasanya akan sangat terpukul karena mengidap virus yang masih dianggap sebagai hukuman mati itu. Namun tidak dengan Magic Johnson, mantan pebasket yang telah bertahan hidup dengan HIV selama 21 tahun.

21 Tahun setelah mengumumkan pensiun dari Los Angeles Lakers karena mengidap HIV, Earvin 'Magic' Johnson (53 tahun) akhirnya kembali lagi dan kini dianggap sebagai simbol untuk jutaan orang di Amerika yang hidup dengan virus mematikan di tubuhnya.

"Di sini saya mengatakan bahwa hal ini (mengidap HIV) dapat terjadi pada siapa saja, bahkan saya Magic Johnson. Saya hanya ingin mengatakan saya rindu bermain (basket), tapi sekarang saya akan menjadi juru bicara untuk virus HIV," jelasnya pada konferensi pers di Forum di Inglewood, California, seperti dilansir ABC News, Selasa (6/11/2012).

Johnson didiagnosis dengan HIV setelah tes medis untuk polis asuransi jiwa pada tahun 1991. Ia mengatakan memperoleh virus mematikan tersebut melalui hubungan seks tanpa kondom dengan beberapa perempuan.

Karena virus yang ada di tubuhnya, mantan pemain NBA ini pernah mendapatkan perlakuan diskriminatif. Beberapa pemain takut tertular hingga membuat Johnson terpaksa mengundurkan diri sebelum kompetisi dimulai.

Begitupun saat membela tim Amerika Serikat di Olimpiade 1992, beberapa pemain lawan menyatakan pilih kalah daripada harus bertemu tim Johnson dan tertular karenanya.

Kondisi ini memaksanya untuk mengundurkan diri dari dunia basket. Ia pun kini lebih fokus pada yayasan peduli HIV, yang memberikan pendidikan dan program pencegahan di beberapa lingkungan negara yang paling rentan.

"Tak ada perasaan yang lebih baik daripada menyentuh hidup seseorang. Itulah mengapa saya ingin jadi juru bicara. Saya ingin mereka memahami bahwa seks aman adalah cara membuat HIV pergi," ujar Johnson.

HIV tidak lagi menjadi 'hukuman ma ti', meskipun masih menjadi 'hukuman seumur hidup' karena penderitanya harus rutin mengonsumsi obat seumur hidup agar HIV tidak berkembang menjadi AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).

Pengobatan HIV, hasil dari penelitian bertahun-tahun, dapat membantu orang dengan HIV hidup lebih lama tanpa mengembangkan AIDS.

Anti Retroviral (ARV) adalah terapi obat yang mengkombinasikan beberapa jenis obat-obatan dan telah direkomendasikan untuk menangani pasien AIDS secara luas.

Obat ARV yang dikonsumsi tidak hanya membantu orang yang terinfeksi HIV tetap bisa hidup normal dan sehat, namun obat ini juga diketahui bisa mencegah terjadinya penularan pada orang lain yang tidak terinfeksi.